1. Behaviorisme
Teori
behaviorisme yang menekankan adanya hubungan antara stimulus
dengan
respons secara umum dapat dikatakan memiliki arti yang penting
bagi
siswa untuk meraih keberhasilan belajar. Caranya, guru banyak memberikan
stimulus
dalam proses pembelajaran, dan dengan cara ini siswa akan merespons
secara
positif apa lagi jika diikuti dengan adanya reward yang berfungsi sebagai
reinforcement
(penguatan terhadap respons yang telah ditunjukkan). Oleh karena
teori
ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang,
maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip umum yang
harus
diperhatikan
2. Kognitif
Teori
kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses
informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah
ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
3. Konstruktivisme
Menurut kami konstruktivisme
adalah metode pembelajaran yang membangun pengetahuan siswa itu sendiri dengan
menggunakan struktur-struktur kognitif dalam interaksi dengan
lingkungannya.Konstruktivisme menggunakan seperangkat prinsip pembelajaran yang dapat membimbing praktek pengajaran dan desain
lingkungan belajar. Praktek desain
harus melakukan lebih dari sekadar mengakomodasi perspektif konstruktivis,
mereka juga harus mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kuat yang
mengoptimalkan nilai prinsip epistemologis yang mendasari.
Bednar et al. (1992) membantu untuk meletakkan
segala sesuatu dalam perspektif dengan mengatakan: “Desain pembelajaran dan pengembangan harus didasarkan pada beberapa
teori belajar dan kognisi, desain yang efektif hanya mungkin
jika pengembang telah mengembangkan kesadaran refleksif landasan teori yang
mendasari desain.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar