Laman

Selasa, 01 Oktober 2013

Teori pembelajaran behavorisme , kognitif , konstruktivisme

1.      Behaviorisme
Teori behaviorisme yang menekankan adanya hubungan antara stimulus
dengan respons secara umum dapat dikatakan memiliki arti yang penting
bagi siswa untuk meraih keberhasilan belajar. Caranya, guru banyak memberikan
stimulus dalam proses pembelajaran, dan dengan cara ini siswa akan merespons
secara positif apa lagi jika diikuti dengan adanya reward yang berfungsi sebagai
reinforcement (penguatan terhadap respons yang telah ditunjukkan). Oleh karena
teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip umum yang
harus diperhatikan
2.      Kognitif
Teori kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
3.      Konstruktivisme
Menurut kami konstruktivisme adalah metode pembelajaran yang membangun pengetahuan siswa itu sendiri dengan menggunakan struktur-struktur kognitif dalam interaksi dengan lingkungannya.Konstruktivisme menggunakan seperangkat prinsip pembelajaran yang dapat membimbing praktek pengajaran dan desain lingkungan belajar. Praktek desain harus melakukan lebih dari sekadar mengakomodasi perspektif konstruktivis, mereka juga harus mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kuat yang mengoptimalkan nilai prinsip epistemologis yang mendasari.
Bednar et al. (1992) membantu untuk meletakkan segala sesuatu dalam perspektif dengan mengatakan:Desain pembelajaran dan pengembangan harus didasarkan pada beberapa teori belajar dan  kognisi, desain yang efektif hanya mungkin jika pengembang telah mengembangkan kesadaran refleksif landasan teori yang mendasari desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar