Laman

Minggu, 03 November 2013

Contoh Poster Selaras



Evi Yuliana
Teknologi pendidikan 2012 B
UNESA

contoh hasil poster kontras


Evi Yuliana 
Teknologi Pendidikan
UNESA

Psiko pend_pertumbuhan dan perkembangan (tugas kelompok)

PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN


A.    Definisi Perkembangan

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1995). 

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan continue (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturtion) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyamgkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Syamsu, 2008).

Contoh Perkembangan Pada Manusia

1.      Tahap perkembangan anak
Tahap perkembangan anak berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

a.       Periode prenatal yaitu masa perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu (mulai dari pembuahan hingga kelahiran) ± 270 – 280/ 9 bulan.
b.      Masa bayi, yang terbagi atas :
1)      Masa neonatal (0 – 2 minggu )
2)      Masa bayi (2 minggu – 2 tahun )
c.       Masa kanak – kanak 
1)      Masa prasekolah 2 - 6 tahun
2)      Masa sekolah dasar 6 – 12 tahun

2.      Anak usia sekolah
Pada tahap perkembangan ini anak lebih mampu mengunakan otot-otot motoriknya. Anak mampu untuk berfikir logis dan terarah anak  mampu berhitung, anak mencari teman sebanyak-banyaknya serta dapat mengatur emosinya.

3.      Prinsip Perkembangan

1.      Never ending process
2.      Semua aspek saling mempengaruhi
3.      Mengikuti pola/arah tertentu
a.       Cephalocaudal dan proximal – distal
b.      Struktur mendahului fungsi
c.       Perkembangan itu terdeferensi
d.      Perkembangan berlangsung dari konkrit ke abstrak
e.       Perkembangan berlangsung dari egosentris ke perspektif
f.       Perkembangan berlangsung dari outer to inner control
4.      Tempo berlainan
5.      Setiap fase memiliki ciri khas
6.      Terjadi pada setiap individu normal





B.     Definisi Pertumbuhan

      Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel)sebagai hasil dari proses pematangan fungsi – fungsi fisik, yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.


C.    Hukum – Hukum Perkembangan dan Pertumbuhan

Ada beberapa hukum tentang perkembangan dan pertumnuhan diantaranya :

1.      Hukum Cephalocoudal : Pertumbuhan fisik mengarah dari kepala kekaki
2.      Hukum Proximodistal : Pertumbuhan fisik mengarah dari pusat ketepi
3.      Hukum Tempo Perkembangan : Kelangsungan perkembangan individu tidak sama antara individu satu dengan yang lain
4.      Hukum Rekapitulasi : Perkembangan psikis individu merupakan pengulangan dari nenek moyang suatu bangsa
5.      Hukum Masa Peka : Dalam Perkembangan anak terdapat suatu masa yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk berkembang dengan baik.
6.      Hukum Trotzalter ( Masa Menentang) : Bahwa perkembangan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan teratur
7.      Hukum Eksploritas : Perkembangan individu merupakan suatu proses yang berlangsung sebagai suatu eksplorasi dan penemuan individu yang bersangkutan
8.      Hukum Pertahanan Diri : Pola Perilaku untuk mengatasi stimulus yang tidak menyenangkan, tiap tahap perkembangan pertahanan diri berbeda – beda.
9.      Hukum Pengembangan Diri : Setiap individu mempunyai dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya..

Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

DEFINISI KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK
1.      Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2.      Afektif
     Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai atau
komplek nilai)
3.      Psikomotorik
     Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Diposkan oleh abaz ariant di 09.2

contoh tipografi wallpaper .


Contoh Gambar Tipografi desain kaos


contoh artikel Anak Berkebuttuhan Khusus

184 ribu anak berkebutuhan khusus belum nikmati pendidikan

Kamis, 12 September 2013 01:07 WIB | 3111 Views
Pewarta: Slamet AS
 Saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus yang telah tertangani dan masuk dalam pendidikan inklusif baru 116.000 anak dari total 300.000 anak, selebihnya masih di bawah asuhan orang tua masing-masing,"

Ilustrasi. Anak Berkebutuhan Khusus. (FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan)
Trenggalek (ANTARA News) - Sekitar 184.000 anak berkebutuhan khusus di Indonesia belum menikmati indahnya pendidikan layaknya anak dengan kondisi mental dan fisik normal, demikian diungkap Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, Mudjito, Rabu.

"Saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus yang yang telah tertangani dan masuk dalam pendidikan inklusif baru 116.000 anak dari total 300.000 anak, selebihnya masih di bawah asuhan orang tua masing-masing," katanya saat menghadiri deklarasi pendidikan inklusif di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Ia memastikan, permasalahan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akan diselesaikan secara bertahap, salah satunya melalui gerakan pendidikan inklusif yang digulirkan di bergai daerah se-Indonesia.

Mudjito mengaku optimistis permasalahan tersebut akan berkurang seiring peluncuran gerakan tersebut, mengingat masing-masing daerah memiliki komitmen yang kuat untuk bersama-sama untuk memecahkan permasalahan tersebut.

"Perkembangannya cukup bagus, dengan model (gerakan) seperti ini, yang oleh dinas pendidikan kemudian disapu, sekolah-sekolah semua melayani, dalam satu tahun itu perkembangannya bisa sampai 11 ribu anak yang sekolah," katanya.

Dijelaskan, pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus memiliki problem yang cukup rumit, mulai dari tingkat keluarga, lingkungan hingga sekolah.

Kata dia, orang tua sering merasa minder dengan kondisi anaknya yang tidak sempurnya, seperti layaknya anak-anak yang lain.

Di sisi lain lingkungan sekitar rumah cenderung mendiskreditkan anak berkebutuhan khusus tersebut dan menganggap sebagai hal yang aneh.

"Sudut pandang semacam inilah yang harus kita hapus bersama-sama, makanya gerakan untuk memberikan pendidikan inklusif ini adalah salah satu caranya," tandasnya.

Mudjito mengatakan, Kemendikbud tahun ini memberikan alokasi anggaran sebesar Rp900 juta untuk setiap daerah yang siap meluncurkan program pendidikan inklusi.

Anggaran tersebut, lanjut dia, digunakan untuk peningkatan kemampuan pendidik serta edukasi masyarakat.

Mudjito menambahkan, dengan dana itu dinas pendidikan di masing-masing daerah bakal melakukan sosialisasi kepada keluarga, masyarakat maupun sekolah dengan memberikan pemahaman bahwa semua anak memiliki hak serta posisi yang sama dalam dunia pendidikan.

Ke depan diharapkan tidak ada lagi diskriminasi, anak-anak kebutuhan khusus mendapatkan haknya untuk mengakses pendidikan yang layak.

Sebagaimana data di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga kini terdapat sedikitnya 25 kabupaten/kota yang telah menyatakan komitmennya untuk menuntaskan masalah pendidikan inklusif.

Setiap kabupaten tersebut mewajibkan beberapa sekolah yang ditunjuk untuk menerima siswa dengan kebutuhan khusus.

Mudjito mengklaim, tahun ini telah ada 40 kabupaten/kota yang siap untuk mengikuti program pengentasan pendidikan anak yang berkebutuhan khusus.

(KR-SAS/M026)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © 2013


Komentar :
Menurut saya , artikel ini meyakini bahwa pendidikan inklusif akan membaik secara merata di berbagai daerah di Indonesia dengan adanya kegiatan pemerataan ini terbukti dengan semua sekolah melayani mengalami perkembangan sampai 11 ribu anak yang bersekolah saat ini , meskipun memiliki kendala di tingkat keluarga hingga sekolah. Dari keluarga juga merasa minder dengan keadaan anakya yang memiliki keterbatasan , seharusnya orang tua mendung degan adanya sekolah inklusif karena dengan adanya sekolah tersebut anak akan menjadi lebih baik (mental) dan mandiri dengan cara bersosialisasi dengan lingkungannya yang baru tanpa harus terus-terusan bergantung pada orang tuannya.
Dengan anggaran 900 juta untuk setiap anggota seharusnya di pakai semaksimal mungkin agar anak ABK dapat hidup mandiri dan layak bekerja dengan orang normal umumnya. dengan adanya bantuan sosialisasi akan pentingnya pendidikan tersebut. Orang tua sangat berpengaruh dalam perkembangan ABK , jadi jika orang tua mendukung anaknya untuk bersekolah inklusif maka akan membaik juga kehidupannya nanti .

Nama : Evi Yuliana
Kelas  : 2012 B

Nim    : 121 024 016